MANOKWARI, RelasiPublik.com — Jubir Satgas COVID-19 Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap, Jumat (9/10/2020), kemarin mengungkapkan, bahwa Meningkatnya kasus Corona Virus Disease atau wabah maupun kejadian luar biasa itu, tentu membuat fasilitas pemberi layanan kesehatan, salah satunya rumah sakit wajib memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel, transparan terhadap masyarakat, khususnya terhadap jaminan keselamatan pasien atau patient safety.
Namun tak dipungkiri, dia menyebut bahwa kasus transmisi lokal penularan terus terjadi hampir di seluruh wilayah di Papua Barat.
Dan saat ini seakan tercipta perbedaan antara penularan dan penanganannya. Sehingga sangat diharapkan dan ditegaskan kepada satuan covid -29 di seluruh kabupaten/kota untuk jangan letih dan gencar melaksanakan sosialisasi protokol kesehatan.
“Upaya pencegahan harus maksimal, jika tidak jumlah kasus terus meningkat,”Ucap Jubir Satgas COVID-19 Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap.
Adapun upaya dan guna menekan terjadinya infeksi, ada baiknya seluruh lapisan masyarakat turut bersama meningkatkan kewaspadaan isolasi (isolation precautions) yang merupakan kombinasi dari kewaspadaan standar (standard precautions) dan kewaspadaan berbasis transmisi (transmission-based precautions).
Satgas COVID- 19 Papua Barat, juga menilai kecenderungan peningkatan kasus terjadi sejak fasilitas publik kembali dibuka, tepatnya saat New Normal pada medio bulan Juli 2020.
“Sekarang ditemukan banyak cluster, Nakes, ASN, Perbankan bahkan cluster keluarga dan juga anggota TNI/Polri. Awa hanya cluster Gowa dan pelaku perjalanan,”Sebutnya
Masyarakat diminta tidak mengabaikan protokol kesehatan, sebaliknya menaati dan melaksanakan sesuai anjuran pemerintah. Ini sebagai langkah pencegahan penularan COVID- 19 di Papua Barat.
Mengingat beberapa bulan kedepan dari sembilan (9) kabupaten/kota dari tiga belas (13) kabupaten/kota di papua barat akan melaksanakan tahapan pilkada serentak, tentunya dengan berbagai dan ketegasan yang dilaksanakan tim satgas covid-19 bersama pihak terkait yakni TNI/Polri, dan satuan lainnya seperti SatPol PP dan Relawan Covid-19, agar dipahami seluruh lapisan masyarakat.
Sementara berdasarkan cangkupan prevalensi yang diriliskan oleh kementerian kesehatan RI dengan rata – rata tambahan per/100 orang, Provinsi Papua Barat berada di urutan 2, sesudah DKI Jakarta per tanggal 08 oktober 2020.
(Tim RP Papua Barat)
