Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKabupaten Teluk BintuniKiriminalPolitik

Pantarlih TPS 06 Gaya Baru Heran, DPS Yang Diturunkan Tak Sesuai Hasil Coklit

74
×

Pantarlih TPS 06 Gaya Baru Heran, DPS Yang Diturunkan Tak Sesuai Hasil Coklit

Sebarkan artikel ini

BINTUNI, RelasiPublik.com — Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 di kompleks Gaya Baru, Distrik Bintuni Barat, Kabupaten Teluk Bintuni mengeluhkan sejumlah data DPS setelah petugas PPS memasang pengumuman DPS tersebut.

Ketua Pantarlih TPS 06, Gaya Baru, Teluk Bintuni, Thimo Nakoh, Minggu (20/9/2020) menyampaikan merasa sangat heran akan daftar pemilih hasil Coklit (Pencocokan dan Penelitian) yang tidak terakomodir dalam DPS (Daftar Pemilih Sementara) di TPS 06.

Example 300x600

Padahal Coklit merupakan tahap awal dalam setiap pelaksanaan kegiatan pemilihan umum (Pemilu) yang sangat krusial. Juga dengan adanya data pemilih yang akurat dapat menentukan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS), jumlah logistik (surat suara) yang dibutuhkan serta dapat meminimalisir penyalahgunaan surat suara yang dapat memicu perselisihan saat penghitungan surat suara (tungsura).

Dijelaskan Thimo, setelah dicermati DPS yang telah di publish (ditempel, red), banyak nama ganda, pemilih di bawah umur, pemilih yang telah meninggal dunia, bahkan nama yang tidak di data (termasuk TNI/Polri) pun masuk dalam Daftar Pemilih Sementara TPS 06 Gaya Baru.

Padahal dalam menjalankan tugas di lapangan bersama anggota Pantarlih lainnya, dia menekankan wajib mendatangi warga dari rumah ke rumah (door to door) dan harus bertemu langsung dengan kepala keluarga atau anggota keluarga untuk memperbarui data yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Teluk Bintuni.

Tujuannya agar Data pemilih yang akurat (terkini) dapat mengantisipasi permasalahan pemilukada serentak 2020 pada 09 Desember mendatang, tak seperti pada pileg 2019 kemarin.

Terkait itu, Ia mengaku sangat heran karena kebanyakan nama yang di data justru tidak masuk dalam DPS di TPS 06 Gaya Baru, dan nama yang tidak di data justru keluar dalam daftar pemilih sementara.

Padahal, tujuan kegiatan pencocokan dan penelitian ini juga agar secara profesional dan maksimal untuk mewujudkan Pilkada Teluk Bintuni 2020 yang berkualitas, jujur dan adil.

“Kami sudah bekerja (data) baik, tapi kenapa ada pemilih ganda, anak di bawah umur, TNI/Polri, bahkan yang sudah meninggal dunia juga masuk dalam DPS. Itu data darimana ? Yang kami data itu banyak yang tidak masuk, tapi yang tidak di data itu yang masuk,”Ucap Thimo

Thimo meminta pihak penyelenggara dalam hal ini KPUD, dan pihak terkait secara berjenjang dari tingkat kelurahan hingga distrik juga bekerja dengan profesional, karena berdasarkan pengalaman, Pantarlih selalu menjadi sasaran apabila terjadi kekisruhan data pemilih.

“Kalau begini nanti pantarlih yang biasanya di salahkan padahal kami sudah bekerja baik. Kalau terjadi apa-apa biar mereka saja yang tanggung jawab,”Cetusnya

Sementara itu, salah satu warga RT 01/RW 04 Gaya Baru yang enggan menyebutkan namanya, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku telah di data, dan di tempelkan tanda terima coklit, namun ia dan seluruh keluarganya justru tidak masuk dalam DPS.

“Ini kan lucu, kami 1 keluarga tidak masuk dalam DPS padahal kami sudah di data. Lebih baik kemarin itu pantarlih tidak usah kerja cape-cape buang tenaga, waktu dan biaya karena data yang pantarlih kerjakan itu tidak di kasih muncul,”Tandasnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun, khususnya di TPS 06 Gaya Baru, hasil pendataan pantarlih sebanyak 391 Pemilih, dan yang terakomodir dalam DPS sebanyak 292 pemilih. (Tim RP Papua Barat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *